Jumat, 03 Januari 2020

Mampukah Kinesio Taping Memaksimalkan Kondisi Fisik?

Olahraga prestasi dijelaskan secara gamblang didalam undang-undang no 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional, bahwa Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan  olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. olahraga prestasi dapat didapatkan dengan persiapan yang matang agar tercapai akhir yang memuaskan. Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha yang telah dekerjakan. dari pengertian prestasi tersebut, maka pengertian prestasi diri, adalah hasil dari usaha yang dilakukan seseorang. prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual. Serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi segala aspek kehudupan.

Olahraga prestasi adalah kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salahsatu cabang olahraga tertentu untuk meraih prestasi, dari mulai tingkat daerah, nasional , serta internasional, mempunyai syarat memiliki tingkat kebugaran dan harus memiliki keterampilan pada salahsatu cabang olahraga yang ditekuninya tentunya diatas rata-rata non atlet. Untuk mencapai prestasi tentunya harus tetap berlatih. Tentunya dalam mempertahankan kemampuan yang prima dan berpenampilan maksimal diperlukan sebuah usaha yang didukung oleh semua faktor pendukung.

Memaksimalkan Prestasi Atlet

 

Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari gerak. Gerak manusia merupakan tanda dari kehidupan suatu makhluk. Dalam kehidupan manusia sehari-hari yang tidak bias lepas dari kata gerak merupakan salah satu indikator manusia dalam beraktivitas. Aktivitas adalah suatu kesibukan yang memiliki dan ingin mencapai tujuan tertentu. Untuk dapat melakukan semua hal diatas manusia membutuhkan suatu kondisi dimana dapat melaksanakan seluruh kegiatan tersebut. Hal ini disebut sebagai kondisi fisik manusia. Kondisi fisik manusia dapat diartikan sebagai derajat manusia yang diukur dengan seksama melalui keadaan fisik. Jadi dapat diartikan kondisi fisik merupakan sebuah perumpamaan atau gambaran keadaan manusia dilihat dari fisik. kemampuan fisik adalah kemampuan memfungsikan organ-organ tubuh dalam melakukan aktivitas fisik. Kemampuan fisik sangat penting untuk mendukung mengembangkan aktifitas psikomotor. Gerakan yang terampil dapat dilakukan apabila kemampuan fisiknya memadai.

Status kondisi fisik dapat mencapai titik optimal jika memulai latihan sejak usia dini dan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar latihan. Status kondisi fisik seseorang dapat diketahui dengan cara penilaian yang berbentuk tes kemampuan. Tes ini dapat  dilakukan  di  dalam  labratorium  dan  di  lapangan.  Meskipun tes yang dilakukan di laboratorium memerlukan alat-alat yang mahal, tetapi kedua tes tersebut hendaknya dilakukan agar hasil penilaian benar-benar objektif. Kondisi fisik dapat mencapai titik optimal jika latihan dimulai sejak usia dini dan dilakukan secara terus menerus. Karena untuk mengembangkan kondisi fisik bukan merupakan pekerjaan yang mudah, harus mempunyai pelatih fisik yang mempunyai kualifikasi tertentu sehingga mampu membina pengembangan fisik atlet secara menyeluruh tanpa menimbulkan efek di kemudian hari. Kondisi fisik yang baik mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya mampu dan mudah mempelajari keterampilan yang relatif sulit, tidak mudah lelah saat mengikuti latihan maupun pertandingan, program latihan dapat diselesaikan tanpa mempunyai banyak kendala serta dapat menyelesaikan latihan berat. Kondisi fisik sangat diperlukan oleh seorang atlet, karena tanpa didukung oleh kondisi fisik prima maka pencapaian prestasi puncak akan mengalami banyak kendala, dan mustahil dapat berprestasi tinggi.

Kondisi fisik suatu manusia ditentukan dengan berfungsinya organ-organ tubh dan didukung oleh komponen-komponen kondisi fisik untuk menopang kerja manusia. Komponen-komponen menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan untuk menjadikan ondisi fisik yang maksimal. Komponen dari kondisi fisik sendriri antara lain kekuatan, daya tahan, kelincahan, kelentukan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, kekuatan otot, kecepatan, reaksi. Dari komponen-komponen kondisi fisik tersebut menjadi satu kesatuan yang memberikan derajat kondsi fisik yang baik.

Atlet dibesarkan bukan tanpa alasan, salah satu alasan yang sangat harapkan adalah meraih prestasi pada event olahraga. dengan demikian dibuhkan korelasi dari segala lini dalam kontek memaksimalkan kemampuan atlet. banyak hal yang dapat dialkukan baik dari sisi memantapkan prohram latihan sampai pada pemenuhan gizi dan waktu istirahata yang sesuai aturan. Melihat kebutuhan akan atlet yang terlihat dalam tubuh atlet adalah kebutuhan akan fasilitas otot dan sendi serta jaringan lainya, bagaimana dengan kondisi tersebut? Tentu dibutuhkan jawaban yang tepat dan tanpa meninggalkan permasalahan baru. Latihan secara rutin dan benar tentu salah satunya, namun pada keadaan dilapangan masih sering kita jumpai atlet yang mengalami gangguan persendian ataupun otot.

Otot merupakan salah satu modal atlet dalam melakukan gerakan, bagaimana dengan otot yang sering kram atau bahkan pada tahapan peradangan. Tentu hal ini membutuhkan sebuah jawaban yang sesuai dengan kondisi ini, otot kram tentu menjadi masalah yang sebenarnya menjadi masalah yang sangat dihindari oleh atlet karena mampu mengurangi penampilan gerak dalam berolahraga. Masalah ini sebenarnya dapat diatasi dengan penggunakan taping, yang secara fungsinya mampu memfasilitasi kerja otot, dengan demikian otot akan terbantu dalam bekerja melalui rekatan taping. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi atlet dan menambah penampilan dalam meraih prestasi.

Lalu apakah taping hanya digunakan pada atlet yang mengalami cedera, tentu tidak. Untuk atlet yang sehat pemasangan kinesio taping sangat membantu kinerja otot, sehingga otot akan lebih tahan lama dan tidak mudah lelah serta menahan otot untuk terjadinya cedera. Sehingga jelas penampilan akan lebih maksimal disbanding ketika tidak menggunakan rekatan taping. Kondisi ini yang membuat atlet merasa terlayani dengan hadirnya sebuah ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga atlet akan lebih maksimal dalam melakukan gerakan dan mencapai sebuah prestasi maksimal.