SPORT MANAGEMENT

(Sumber:Dr.Palmizal A.M.Pd & Iwan Budi Setiawan,M.Pd,”Manajemen Olahraga (definsisi, fungsi dan peranannya dalam       induk organisasi olahraga)”Penerbit Cakrawala Cendikia,Bekasi Timur. (ISBN:9786025176333)

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang sebenarnya sederhana namun memiliki peranan besar dalam mewujudkan kesehatan manusia. Dalam pelaksanaan pengembangan olahraga dihimpun oleh induk organiasi, sangat di butuhkan manjemen organisasi olahraga baik organisasi olahraga pemerintah maupun non pemerintah. Organisasi peremrintah seperti kementrian pemudan dan olahraga, non pemerintah seperti KONI dan klub-klub olahraga. Organisasi yang menaungi olahraga ini tentu dijalankan oleh manusia dan sistem kerja menggunakan program kerja, baik itu program kerja jangka pendek ataupun jangka panjang.

Induk organisasi dimaksudkan untuk membantu mencapai tujuan keolahragaan di Indonesia. Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan dalam mengembangkan dan memajukan olahraga. Dalam menjalankan induk organisasi, olahraga tentu membutuhkan sebuah konsep yang tepat dan benar, sehingga pada akhirnya konsep tersebut membawa induk organisasi olahraga mampu mencapai sebuah tujuan. Organisasi olahraga digerakkan oleh manusia, maka dari itu harus ada kejelasan tugas manusia di dalam organisasi tersebut. Apakah hanya sekedar menjalankan tugas pekerjaan saja atau bagaimana? Oleh karena itu, muncul pertanyaan besar mengenai organisasi dan manusia tentang bagaiamana menyelaraskan keduanya, maka konsep yang mampu menjawab hal tersebut  adalah manajemen.

Manajemen merupakan suatu konsep untuk mencapai tujuan sebuah organisasi melalui tangan manusia. Inilah kenapa organisasi olahraga harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas guna menjalankan sebuah konsep manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.

PENDAHULUAN

Perkembangan olahraga semakin pesat dan seolah tidak mampu lagi dibendung. Masyarakat pada umumnya, kian memiliki cara tersendiri untuk menikmati perkembangan olahraga. Penyajian olahraga dapat dilakukan dengan cara menampilkan pertunjukan yang mampu memberikan dampak positif bahkan memberikan ketertarikan atau magnet tersendiri bagi masyarakat. Masyarakat sangat antusias menyaksikan pertujukan/event olahraga, baik olahraga amatir ataupun professional. Sementara, di kalangan masyarakat tentu menjadi bagian dari cara menikmati kehidupan tersendiri ketika disuguhkan even olahraga, hal ini yang menajdikan banyak insan olahraga yang mulai melihat serius akan perkembangan olahraga di Indonesia.

Event olahraga yang digelar di penjuru wilayah negeri ini seakan memberi dampak yang sangat besar bagi wilayah dan masyarakat disekitarnya. Keberadaan event olahraga secara otomatis memberi keuntungan bagi sekitar, baik itu untuk pengelola event atau bahkan masyarakat yang ikut mencari keuntungan dari sebuah proses penyelenggaraan event. Event olahraga semakin berkembang dengan berbagai cara sistem pengemasan. Meskipun secara aturan baku pertandingan akan tetap sama dengan sebelumnya sesuai dengan aturan yang berlaku, namun tidak berlaku untuk sistem kemasan event olahraganya. Pengelola event tentu berinovasi pada gaya modern yang pada intinya mampu memberikan ketertarikan kepada masyarakat sebagai target penikmat event yang diselenggarakannya.

Masyarakat umum sangat menikmati  segala pertunjukan yang dilaksanan oleh penyelenggara, tidak jarang masyarakat menjadikan event olahraga juga salah satu bentuk rekreasi bersama keluarga. Bentuk istirahat sebagai penghilang pemat dalam kesibukan melakukan kerja setiap hari, dengan menikamti event olahraga yang di selenggarakan oleh penyelenggara. Masyarakat tidak perlu untuk tau atau bahkan tidak mau tau tentang apa itu event dan bagaimana sistem penyelenggaraanya. Karena memang pada dasarnya masyarakat hanya ingin menikmati event sebagai cara untuk mengisi waktu dan bersantai dengan caranya sendiri. Keadaan ini yang menimbulkan pengertian tentang sistem dalam mengelola event atau olahraga tidak memiliki kemampuan berkembang pesat dibandingkan dengan pesatnya perkembangan olahraga sebagai permainan.

Pandangan umum masih menghubungkan olahraga dengan permainan, seperti yang mereka nikmati sebuah permainan di sebuah event. Hal ini yang menimbulkan pemahanan secara luas masih beranggapan olahraga bukanlah sebuah industri atau bisnis yang memang membutuhkan cara-cara tertentu dalam mengelolanya. Pemahaman ini juga sebagi faktor yang berdampak tentang olahraga hanyalah sebuah permainan bukan sesuatu yang membutuhkan konsep dalam pengelolaannya. Ketidak sadaran masyarakat umum pada konsep penyelenggaraan event membuat masyarakat hanya memandang olahraga hanyalah sebuah permainan, hal ini juga senada dengan di pelosok desa dan wilayah memang olahraga yang sangat berkembang pesat adalah olahraga permainan seperti bola voli, sepak bola bulu tangkis dan lain sebagainya jenis olahraga permainan.

Konsep yang harus dipahami adalah konsep tentang bagaimana sebuah event itu mampu diselenggarakan bahkan dengan baik. Event yang baik tentu event yang mampu memberikan dampak positif dan memberikan daya tarik masyarakat sebagi penikmat event yang disajikan. Alasan ini tentu membutuhkan sebuah jawaban atau solusi, guna memberi pemahaman tentang ada sebuah konsep yang harus diketahui dan dipahami oleh masyarakat umum. Konsep seperti apa yang juga memliki peran besar dalam dunia olahraga, yaitu sebuah konsep manajemen olahraga. Manajemen olahraga seakan asing bagi kita, yang biasa kita dengar tentang olahraga hanya permainan, program latihan, klub, event dan lain sebagainya namun jauh dari sebuah manajemenn olahraga.

Manajemen olahraga sebenarnya telah ada sejak zaman Yunani kuno, kira-kira pada 12 abad sebelum Masehi, yaitu dengan diselenggarakannya Olympiade kuno. Bukan hal yang baru sebuah kata manajemen didunia olarhaga, sudah berabat-abat olahraga menggunakan kata manajemen tersebut. Manajemen merupakan sebuah konsep untuk merencanakan sebuah bidang organisasi, event dan lain sebagainya. Pada intinya manajemen adalah konsep besar yang mampu memberi keberhasilan pada sebuah pelaksanaan konsep yang sudah dibuat untuk membantu menjadi tujuan konsep tersebut. Mencapai sebuah tujuan yang sudah dibuat tentu bukan hal yang mudah, membutuhkan cara-cara jitu yang terperinci dan terbukti dalam mewujudkan dalam mencapai sebuauh tujuan.

Olahraga sangat jelas memiliki sebuah tujuan dalam perkembanganya. Olahraga dilahirkan diklub-klub dalam proses pembinaanya. Pembinaan olahraga tentu membutuhkan konsep dalam mencapai sebuah tujuan, hal ini yang penulis ungkapan pada paragraph  sebelumnya tentang ada sebuah konsep dalam pembinaan olahraga. Tidak bisa muncul dengan sendirinya sebuah keberhasilan dapan dicapai dalam proses pembinaan di club olahraga. Dari sudut pandang lanjutan tentu dalam dunia olarhaga akan mengukur keberhasilan pembinaan tentu dengan mengadakan event, pembinaan saja membutuhkan konsep bagaimana dengan event yang lingkupnya besar. Disinilah peranan manajemen dalam lingkup yang besar di dunia olahraga.

Pada dasarnya manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi, sehingga upaya tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat diasumsikan bahwa organisasi merupakan sebuah wadah yang menjadi tumpuan olahraga di Indonesia. Baik atau tidak sebuah organisasi yang menaungi olahraga tentu akan memberikan dampak pada perkembangan olarhaga. Jadi sudah sangat jelas tanpa disadari tubuh olarhaga dipenuhi dengan konsep manajemen.

Manajemen yang baik dan benar yang perlu diberikan pada semua individu yang memiliki peranan penting dalam perkembangan olahraga. Pemberian pemahaman dasar serta standard manajemen yang harus diterapkan dalam sebuah konsep pembinaan olahraga yang mungkin diawali dari standart manajemen yang benar diklub-klub olaraha yang ada. Dimulai dari situlah keberadaan manajemen olaharga akan memberi garis dan benang merah yang jelas dalam melihat keberhasilan sebuah organisasi olahraga maupun event-event olaraga.

Definisi Manajemen

Secara Etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa Prancis Kuno management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Dalam bahasa Inggris, kata manajemen diambil dari kata management yang artinya direksi pimpinan, ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau pengelolaan. Majamenen merupakan sebuah nama yang bersifat mengatur sebuah proses. Pengaturan yang diberi konsep sangat jelas sehingga mampu mengoperasikan suatu pekerjaan.

Konsep dalam manajemen sangat membantu dalam menyelesaikan perkerjaan manusia baik untuk kepentingan individu mapun kepentingan kelompok. Manusia sebagai mahluk sosial tentu selalu melibatkan diri sebagai bagian dari suatu kelompok dalam kehidupanya. Manusia selain mempunyai tugas dalam kelompok tertentu tentunya manusia juga memiliki kewajiban untuk dirinya sendiri. Pekerjaan individu juga sangat membutuhkan konsep manajemen untuk menyelesaikan tugas pribadinya. Demikian pula dengan tanggung jawabnya sebagai bagian dari sebuah kelompok sehingga konsep manajemen juga sangat berlaku untuk manusia dalam menyelesaikan tuga dalam kelompoknya.

Konsep manajemen pada dasarnya dimulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi dengan apa yang direncanakan. Penting untuk dipahami bahwa manajemen memiliki peranan penting dalam membantu manusia untuk mencapai sebuah tujuan dalam pekerjaan. John R Schermerhorn Jr. mengemukakan bahwa manajemen adalah proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang dimiliki, baik manusia maupun material untuk mencapai tujuan. Stoner mengemukakan terminology manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasai lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya menejemen memberi ruang pada manusia untuk membatasi banyak hal yang tidak efesien dalam menyelesaikan pekerjaanya. Pentingnya manajemen pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas fisik, pengetahuan, waktu, dan perhatian sedangkan kebutuhan tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan, tugas dan tanggung jawab. Dengan adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerja sama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang diinginkan tercapai.

F.W Taylor (Dalam Hasibuan, 2008:7) Mengemukakan Asas-asas manajemen sebagai berikut:

  1. Pengembangan metode-metode kerja yang baik
  2. Pemulihan serta pengembangan para pekerja
  3. Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode kerja yang baik serta para pekerja yang terpilih dan terlatih.
  4. Kerja sama yang harmonis antara manajer dan nonmanajer meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.

Manajemen dengan berbagai konsepnya tentu sangat membantu, tentu perlu diketahui tentang unsur-unsur yang dibutuhkan dalam konsep manajemen. Unsur-unsur Manajemen oleh Hasibuan, terdiri enam unsur manajemen (tools of management) yaitu: men, money, methode, materials, machines and marker. Disingkat dengan 6M.

  1. Man

Tenaga kerja manusia,baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional/pelaksanaan.

  1. Money

Uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

  1. Methods

Cara-cara yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan

  1. Materials

Bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

  1. Machines

Mesin-mesin / alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan.

  1. Market

Pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.

Dale Timpe mengemukakan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu: a) Manajemen sebagai suatu proses, b) manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen, dan c) manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan.

Manajemen olahraga telah ada kira-kira sejak zaman Yunani Kuno, yaitu kurang lebih pada 12 Abad sebelum Masehi. Hal ini menunjukan betapa pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia. Manajemen pada zaman modern dewasa ini kiranya belum dapat dikatakan berkembang secepat perkembangan manajemen dibidang industri. Hal tersebut bisa disebabkan oleh pendapat umum yang menghubungkan olahraga dengan “bermain” dan manajemen dengan “bekerja”.

Dengan telah berkembangnya olahraga (olahraga pendidikan, rekreasi, prestasi, kebudayaan tubuh, gimnologi, kinesiologi, sport, dan lain-lain), maka olahraga telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, sebagaimana manajemen juga telah menjadi disiplin yang juga dipelajari di perguruan tinggi. Oleh karena itu, disiplin ilmu manajemen telah bertautan dengan disiplin ilmu olahraga membentuk indisiplin baru yang disebut manajemen olahraga. Dengan demikian, maka manajemen olahraga juga telah menjadi salah satu bidang ilmu yang banyak digeluti oleh para pakar maupun praktisi olahraga.

Manajemen merupakan konsep besar yang mampu mengefesienkan keadaan menjadi lebih tepat sasaran. Langkah demi langkah dalam konsep manajemen inilah yang sebenarnya banyak digunakan oleh organisasi dalam menjalankan roda keorganisasiannya untuk mencapai sebuah tujuan. Tujuan organisasi yang dicapai tentu membutuhkan evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana sebenarnya pencapaian sebuah tujuan dalam organisasi tersebut. Memang masih banyak organisasi olahraga yang belum melaksanakan manajemen dengan sesuai standar, meskipun tanpa disasdari beberapa konsep manajemen telah dilakukan. Kurangnya pehaman tentang manajemen organisasi tentu menimbulkan kesenjangan dalam pelaksanaan manajemen dalam organisasi itu sendiri. Pada kajian bab ini akan disajikan tentang manajemen yang benar dalam organisasi. Tentu timbul pertanyaan dibenak kita, sebenarnya apa yang manajemen? Beberapa para ahli mendifinisakn manajemen sebagai berikut:

  1. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata manajemen mempunyai pengertian sebagai penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran (Yuku, 2013:29)
  2. Dijelaskan oleh George R Terry (2000:9) bahwa manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaanya disebut manajing  dan orang yang melakuknya disebut manajer
  3. Menurut Andrew F. Sikukula (Dalam Hasibun, 2009:6), mengemukakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan kjeputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan sebagai sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan di hasilkan suatu produk atau jasa secara efesien
  4. Menurut Terry dan Laslie (Dalam Manullang, 1985:2) mendefenisikan manajemen sebagai suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasional atau maksud nyata, sedangkan Manula mendefenisikan manajemen pada tiga arti yaitu: manajemen sebagai proses, manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen, manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu pengetahuan.
  5. Menurut Mary Paker Follet (Dalam Fatah, 1996:3) mengatakan bahwa manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art getting things done through people). Defenisi ini perlu mendapatkan perhatian karena berdasarkan kenyataan, manajemen mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain.
  6. Menurut pandangan George R. Terry (Dalam Nawawi, 1998:39) yang mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain. Pengertian tersebut mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi, terdapat sejumlah manusia yang ikut berperan dan harus diperankan.
  7. Menurut Andrew F Sikula dalam Malayu (2011:2) menyebutkan managemen in general refres to planning,organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making aktivities performed by any organztation in order to coordinate the varied resourcesof the enterprise so as to bring an efficient creation of some product or servicen, Artinya manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.
  8. G.R Terry dalam malayu (2011:2) menyebutkan managemen is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating ang controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being on other resources. Artinya manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanakan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menetukan serta mencapai sasaran-sasaran yang lebih ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya.
  9. Sondang A Siagian (2005:1)  definisi manajemen yang sangat seerhana tetapi sekaligus paling “klasik” tentang manajemen mengatakan bahwa manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.
  10. Robbins (2013:7) menjelaskan manajemen adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Namun, pernyataan yang singkat dan sederhana ini tidak memberikan kejelasan. Penjelasan yang lebih baik adalah manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan efesien.

 

Ada pembatasan dalam pengertian manajemen, dijelaskan oleh Paul Hersey dan Kenneth (1980;3) dalam Siswanto bahwa batasan manajemen as working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals (sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

George Terry (2000:15-16) menjelaskan pendekatan dari proses atau operational memberi identitas kepada manajemen sebagai hal-hal yang dikerjakan seorang manajer, hal-hal yang harus dikerjakan oleh manajer tersebut harus jelas ; yakni merupakan kegiatan yang dihimpun dari beberapa fungsi fundamental tersebut menajdi subjek-subjek. Lima kombinasi dari fungsi fundamental yang paling umum dalam rangka pencapaian tujuan. A) terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi dorongan (actuating) dan pengawasan (controlling). A) terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi (motivating), dan pengawasan. C). terdiri dari perencanaa, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan (directing) dan pengawasan. D). terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan, inovasi dan memberi peran. E). terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi

Manajemen memiliki peranan penting dalam organisasi, merencakan, mengorganisasi,sampai pada tahapan evaluasi. Tahapan ini seharusnya dilakukan dengan baik dan benar dalama sebuah organisasi, jika tidak maka proses pencapaian sebuah tujuan akan sulit untuk dicapai.Pada dasarnya manajemen olahraga dapat  dibagikan dalam dua bagian besar, yaitu manajemen olahraga pemerintah dan manajemen olahraga swasta.

Manajemen olahraga pemerintah adalah kegiatan manajemen yang dewasa ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional dengan seluruh jajarannya baik dipusat maupun di daerah. Sedang manajemen olahraga swasta adalah manajemen yang dilakukan dalam Institusi olahraga non pemerintah seperti KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga dan induk organisasi badan fungtional serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang menjadi anggota induk organisasi olahraga tersebut (Harzuki, 2003:119).

 

Fungsi Manajemen

Organisasi sebagai tujuan utama dalam buku ini, artinya bagaimana manajemen mampu berfungi dalam menjalankan keorganisasian terutama dalam bidang organisasi olahraga. Pada umumnya, manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Joseph L. Massie (1985:7) mengemukakan 7 fungsi-fungsi manajemen diantaranya yaitu:

  1. Pengambilan keputusan ialah proses pemilihan arah langkah yang harus diambil dan alternatif –alternatif yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan.
  2. Pengorganisasian proses penentuan struktur dan alokasi kerja.
  3. Pengisian staf proses yang dilakukan para manajer untuk menseleksi, melatih, mempromosikan, dan membebas tugaskan bawahan.
  4. Perenacanaan ialah proses seorang manajer akan masa depan dan menemukan alternatif-alternatif arah langka yang terbuka untuknya.
  5. Pengawasan proses mengukur pelaksanaan yang berlaku sekarang dan memberpaduan kearah sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
  6. Komunikasi adalah proses pengalihan ide-ide kepada orang lain untuk keperluan mencapai hasil yang diinginkan.
  7. Mengarahkan proses bimbingan pelaksanaan para bawahan menuju kesasaran bersama.

 

Pelaksanaan Fungsi Manajemen, Menurut (Hasibuan 2011:40-41). mengemukakan pelaksanaan fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

  1. Perencanaan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang lebih terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel mengatakan perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaankebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari alternatif- alternatif yang ada. Jadi masalah perencanaan adalah masalah “memilih” yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada.

  1. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alatalat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut. Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Sedangkan penulis mengatakan bahwa pengorganisasian adalah dimana didalam suatu perusahaan atau kelompok yang dapat melaksanakan suatu perencanaan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan oleh manajer.
  2.  Pengarahan Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian. Sedangkan penulis mengatakan bahwa pengarahan adalah dimana seorang pemimpin dapat mengarahkan dan mengatur para bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efesien guna mendapatkan tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan.
  3. Pengendalian Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Pengendalian adalah mengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuantujuan dapat terlaksanakan. Dalam prakteknya pembagian fungsi fundamental ini tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer (top manajer, middle manajer dan lower manager), dalam uasah atau aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan harus melaksanakan semua fungsi tersebut, hanya skop dan penekanannya yang berbeda–beda. Setiap manajer dalam pelaksanaan tugasnya aktivitasnya, dan kepemimpinannya untuk mencapai tujuan harus melakukan “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian” dengan baik.

 

MENGAPA MANAJEMEN ITU PERLU?

Manajemen merupakan konsep besar yang mampu memberi jawaban kepada manusia dalam menjalankan tugas atau pekerjaan. Konsep manajemen mampu memebrikan gambaran langkah manusia dalam menjalankan tugas atau pekerjaan, sehingga tugas atau pekerjaan benar-benar mampu direncanakan sampai pada akhirnya mengevaluasi hasil pekerjaan tersebut. Jika hal ini tidak dilaksanakan dengan tepat dan benar maka tugas dan pekerjaan manusia tidak akan sempurna dan bahkan tidak dapat diketahui tingkat keberhasilan yang seperti apa yang sudah dicapai. Oleh sebab itu manajemen merupakan konsep yang memegang peranan sangat penting besar untuk manusia.

Manajemen secara luas sering diartikan sebagai perencananaan, pengorganisasian hingga sampai kegiatan evaluasi.  Konsep ini tentu sangat dibutuhkan oleh manusia dalam menjalankan kehidupan baik itu berbentuk tugas atau menjalankan sebuah induk organisasi. Manusia tentu ahli dalam merencanakan namun akan siasa-siasa jika tidak ada tahapan yang jelas dalam melaksanakan program yang sudah direncanakan. Tentu kebutuhan manusia akan manajemen semakin jelas karena memang manusia hidup sebagai mahluk sosial, yang pada prosesnya akan mengerjakan sebuah pekerjaan kelompok bersama dengan manusia disekitarnya. Saat seperti ini konsep manajemen akan lebih mendesak manusia untuk menggunakannya. Karena dalam konsep manajemen selain perencanaan adalah pengorganisasian.

Konsep pengorganisasian dalam majemen tentu sangat dibutuhkan ketika manusia mengerjakan sebuah pekerjaan secara bersama dan didalam suatu wadah. Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangakan organisasi merupakan alat/wadah yang stabil, pengorganisasasian (organizing) dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Manusia harus mampu mengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada manusia lainya. Dengan adanya pembagian tugas antara manusia dalam menyelesaikan tugasnya, maka akan lebih memudahkan manusia dalam mencapai sebuah tujuan yang sudah dirancang secara bersamaan tersebut.

Manajemen juga memiliki konsep yang umum digunakan adalah pergerakan. Penggerakan (actuating) adalah menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien Pada dasarnya menggerakkan orang-orang bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat menggerakkannya, dituntut bahwa manajer/pimpinan harus mampu atau mempunyai seni untuk menggerakkan orang lain agar dijadikan sebagai daya penggerak. Kemampuan atau seni untuk mengggerakkkan orang lain itu disebut sebagai kepemimpinan (leadership). Sehingga konsep manajemen pergerakan ini menjadi salah satu acuan setelah manusia memabagi tugasnya dalam menjalankan misi bersama.

Kebutuhan akan majemen juga ditampilkan pada konsep manajemen berikutnya yaitu pengawasan (controlling). Masnusia dalam menjalan tugas perkaan dalam sebuah kelompok tentu harus ada sebuah pengawasan agar apa yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang harus dicapai. Inilah cara yang efesien untuk meluruskan kesalahan proses yang sering terjadi ketika melaksanakan program dalam mencapai sebuah tujaun bersama.

Semua pekerjaan akan divaluasi dengan menggunakan instrument yang jelas dan tertulis agar dapat menampilkan kekuaranagan dan kelebihan dalam proses pelaksanaan program dalam mebcapai sebuah tujuan. Sehingga konsep-konsep manajemen ini mampu membawa sekolompok manusia yang sudah merumuskan tujuan bersama untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini jika tidak dilakukan dengan benar menimbulkan permasalahan yang biasanya hanya membawa sebuah wacana kegagalan tanpa ada solusi dalam menentukan program yang akan di capai pada masa yang akan datang.

Manajemen dengan berbagai konsepnya akhirnya mampu menunjukkan langkah-langkah jelas bagi manusia dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan secara bbersama. Keseriusan dalam menjalankan tahapan demi tahapan yang sudah dijelaskan tersebut akan lebih memberi gamabran nyata dalam mencapai sebuah tujuan.

 

Bagaimana Manajemen Berperan Dalam Mencapai Sebuah Tujuan Organisasii Olahraga

Bab demi bab sebelumnya sudah menjelaskan tentang organisasi dan manejemen serta ;ebih mendalam tentang manajemen organisasi yang selalu melibatkan manusia. Sehingga perlu juga kiranya bab sebelumnya menjelaskan tentang peran manusia dan bagaimana membentuk manusia untuk ikut dalam sebuah organisasi. Sehingga keterlibatan semua ini akan lebih memudahkan organisasi dalam mencapai sebuah tujuan.

Perlu kiranya manajemen organisasi dalam olahraga, untuk membantu organisasi lebih mudah dalam mencapai tujuannya. Sehingga sudah dijelaskan pula pada bab sebelumnya tentang bagaimana sumber daya manusia yang baik dan bagaimana pula cara mendapatkannya. Tahapan demi tahapan sudah dijelaskan dari bab per bab sebelumnya agar mempermudah dalam melihat tentang peranan manajemen dalam organsiasi olahraga.

Manajemen organisasi olahraga dibagi menjadi dua bagian pokok yaitu pemerintah dan non pemerintah. Sehingga muncullah induk organisasi olahraga yang menaungi cabang olahraga di Indonesia. Induk-induk olahraga nasional yang ada diindonesia sangatlah banyak, dan tentunya memiliki keberadaan yang belapis. Lapisan dimulai dari nasional sampai pada lapisan daerah. Pada intinya induk organisasi olahraga nasional memiliki peranan dalam mewujudkan prestasi olahraga dampai pada tingkat internasional.

Induk organisasi olahraga nasional tentu sama saja dengan organisasi lainya. Kesamaan yang klasik dapat dilihat sama sama memiliki tujuan. Bagaimanapun juga sebuah organisasi memiliki tujuan, namun memiliki keadaan dan sumber daya yang berbeda-beda. Perbedaan itulah yang akan dikaji lebih mendalam melalui sebuah konsep manejemen organisasi olahraga. Peranan manajemen akan memberikan dasar dan pedoman induk organisasi dalam menentukan langkah-demi langkah dalam memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.

Manajemen memiliki fungsi sebagai perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan serta pengawasan atau control. Dilihat dari fungsi yang ditimbulkan dari manajemen ini tentu induk organisasi sangat membutuhkan konsep tersebut. Induk organsasi yang menerapkan konsep manajemen dalam bidang kajian apapun didalam induk organisasi olahraga tersebut maka akan lebih memaksimalkan dalam menjalankan organisasi tersebut. Inilah sebabnya perlu diperhatikan tentang konsep manejemen dalam setiap induk organisasi.

Tugas : 

  1. Membuat kesimpulan berdasarkan pembahasan diatas.
  2. Mencari Studi Kasus yang sesuai dengan pembahasan